Banyumas – Sudah terakreditasinya RSUD Banyumas sebagai institusi penyelenggara pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan oleh Kemenkes RI, menjadi RSUD Banyumas acap menjadi tujuan dari institusi kesehatan lain untuk berbagi pengalaman dalam raihannya.
Hari ini Sabtu (3/8/2024) RSUD Sleman dipimpin oleh Direktur, dr. Novita Krisnaeni, M.P.H, melakukan kunjungan studi banding terkait upaya pengembangan RSUD Sleman sebagai rumah sakit pendidikan kelas B agar bisa menyelenggarakan kegiatan maupun pelatihan yang terakreditasi.
“Kedatangan kami ke sini ingin mencari informasi terkait penyelenggaraan diklat yang telah terakreditasi, dan kami rasa RSUD Banyumas adalah tempat yang tepat untuk hal tersebut” katanya.
Dengan membawa segenap manajemen terkait, dr. Novita berharap agar kedatangannya bersama rombongan akan mendapat pengalaman yang berarti.
“Harapan saya, kami bisa menyelenggarakan kegiatan diklat yang terakreditasi di RSUD Sleman” ucapnya.
Dalam paparannya, dr. Dani Esti Novia, Direktur RSUD Banyumas menyampaikan bahwa saat ini memiliki 26 instalasi pelayanan.
“Instalasi yang terbaru yang kami miliki adalah instalasi diklat” jelasnya.
Direktur menjelaskan awalnya RSUD Banyumas hanya memiliki 4 orang fasilitator bersertifikat Tenaga Pelatih Kesehatan (TPK), setelahnya melakukan kerjasama dengan Bapelkes Gombong.
“Sekarang ada 64 orang fasilitator bersertifikat TPK di rumah sakit kami, setelah mengirimkan 60 orang untuk menjadi fasilitator bersertifikat TPK ke Bapelkes Gombong” lanjutnya.
Lebih lanjut direktur menyampaikan fasilitas lain yang dimiliki diantaranya adalah 3 ruang kelas untuk melaksanakan pendidikan dan latihannnya yang masing-masing berkapasitas 25 orang peserta.
“Mudah-mudahan RSUD Sleman dapat segera menjadi institusi penyelenggara diklat terakreditasi kementerian kesehatan” harapnya diakhir sambutan.
0 Komentar