Stunting: Dampak, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

 


Dampak Stunting


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting ditandai dengan tinggi badan anak di bawah standar untuk usianya.




Stunting memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak. Anak stunting lebih rentan terhadap berbagai penyakit, seperti infeksi, penyakit jantung, dan diabetes. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kesulitan belajar dan bersosialisasi.


Penyebab Stunting


Penyebab stunting adalah kekurangan gizi kronis, baik itu kekurangan gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun gizi mikro (vitamin dan mineral). Kekurangan gizi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:


  1. Asupan gizi yang tidak cukup
  2. Penyakit infeksi
  3. Faktor lingkungan, seperti sanitasi dan kebersihan yang buruk
  4. Faktor sosial ekonomi, seperti kemiskinan dan kurangnya akses ke layanan kesehatan.

Cara Pencegahan Stunting


Untuk mencegah stunting, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan asupan gizi anak, mencegah penyakit infeksi, dan memperbaiki faktor lingkungan dan sosial ekonomi. Berikut adalah 5 langkah pencegahan stunting:


  1. Cukupi kebutuhan gizi sejak hamil
  2. ASI Eksklusif 0 - 6  bulan
  3. Memantau tumbuh kembang anak dan diberikan stimulasi
  4. Berikan makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan
  5. Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan




Kesimpulan


Stunting adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan anak. Dengan melakukan upaya-upaya pencegahan stunting, kita dapat membantu menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia.

0 Komentar